" Saya tidak pernah punya musuh di dunia, tidak pernah pula punya sahabat sejati di dunia ini. Karena saya menganggap, tubuh dan pikiran yang diatasnamakan "jasad" (manusia) tidak mutlak selalu untuk dimusuhi atau dijadikan sahabat sejati. Saya hanya cinta pada sifat, sikap, prilakunya mana kala ia logis dalam berbuat, bersifat dan bersikap. Saya juga menolak adanya cinta ( tidak suka ) pada sifat, sikap serta perbuatan yang tidak logis dalam berbuat, bersifat dan bersikap. Saya tidak punya teman atau musuh dari kalangan manusia. Saya hanya berteman dan bermusuh pada sikap, sifat dan perbuatan belaka "
Mencintai tidak dapat diabsolutkan pada tubuh, karena ia hanya kematian yang hidup karena gerak sifat dan sikap. Penglihatan tidak hanya sekedar berfungsinya lensa mata, tapi karena adanya gerak yang menyipati, menyikapi, diperbuat oleh mata. Mata yang hanya memandang tubuh yang mati, akan sulit tumbuh dengan pandangan yang hakiki. Mampu melihat itu bukan karena kita punya mata, tapi karena sifat, sikap dan perbuatan dari mata ; apa itu? Sifat penglihatan. Itulah hakikat.
Menyukai dan membenci tidak pantas kita absolutkan pada manusia, tetapi lebih tepat ( menurut saya ) terhadap sikap, sifat dan perbuatannya. Lebih dalam lagi, kita tidak dapat membenci sikap, sifat dan perbuatan. Karena sikap, sifat dan perbuatan adalah abstraksi dinamis yang ketiganya cendrung berubah menjadi baik atau sebaliknya. Apa yang dapat kita lakukan ? Jawabannya ;
1. Tidak mencintai dan menbenci tubuh manusia. Karena, cinta dan benci terhadap tubuh hanya sebuah kekosongan.
2. Perbuatan, sikap dan sifat yang salah tidak patut dibenci ( Karena tidak konkret ), tapi patut diperbaiki dengan menciptakan abstraksi terarah. Abstraksi melawan abstraksi.
3. Setiap sikap, sifat dan perbuatan itu selalu perlu didukung atau diperbaiki. Jika salah, diperbaiki. Jika benar maka dicintai ( didukung )
Maka ;
Hakikat mencintai dan membenci pada jasad itu sejatijya tidak ada, alias kosong. Mencintai manusia karena kecantikan dan ketampanan itu kosong. Ini soal hakikat.
Hakikat membenci dan mencintai sikap, sifat dan perbuatan juga kosong. Karena ketiganya adalah abstraksi dinamis atau berubah dan berkembang tanpa garis perubahan yang dapat dilihat atau disangsikan.
Yang ada hanya memperbaiki dan melindungi. Jika sifat, sikap dan perbuatan itu salah, maka perlu diperbaiki, tidak perlu membenci. Jika sifat, sikap dan perbuatan itu benar, maka tidak perlu dicintai, tapi cukup dilindungi saja.
Dari hal ini,
Saya mulai belajar menggeluti sikap, sifat dan perbuatan. Membenci seseorang karena prilakunya salah itu kosong ; tapi perbaikilah tanpa benci, apalagi meninggalkannya sambil mencaci.
Mencintai seseorang karena prilakunya yang benar itu kosong ; tetapi lindungilah tanpa cinta. Karena untuk benar, kita tidak selalu dengan cinta, tetapi selalu dengan pertahanan dan perlindungan.
Kesalahan ada bukan untuk dinilai, dibenci dan dilihat saja, tetapi untuk diperbaiki. Kebencian dan kecintaan akan abadi apabila mengikuti prinsip kesalahan dan kebenaran yang diteliti.
MESTIQQ - Judi Poker Online Indonesia
BalasHapusGabung sekarang untuk mendapatkan berbagai keuntungan berikut ini :
- 100% Player vs Player!!!
- Customer Services yang cantik dan handal!!!
- Pendaftaran gratis!!!
- Deposit minimum 10ribu!!!
- Withdraw minimum 20ribu!!!
- Bonus TurnOver sebesar 0,5% yang dibagikan tiap harinya!!!
- Bonus referral sebesar 20% seumur hidup, cukup dengan mengundang teman anda untuk bermain!!!.
Pendaftaran bisa langsung menghubungi pin bbm berikut :
- Pin BBM : 2C2EC3A3
WWW .MESTIQQ. COM