Berantakan

Hidup yang berantakan adalah hidup yang telah lupa arah, tak tau arah, tak terkendali, gagal paham, gagal fokus. Semua hal ini terjadi karena apa yang direncanakan tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Ini sungguh menyiksa, menyakitkan bahkan ini membunuh akal sehat, menekan dalam-dalam, memaksa terobsesi, memaksa depresi. Apa daya?, inilah hidup dengan siksa-siksa pikir dan konsekuensi dari segala perbuatan yang dilakukan.

Setiap manusia mempunyai harapan yang indah dan jenius, tapi tidak semua manusia mampu menggapainya. Sabar berkali-kali, diam berkali-kali, dituduh macam-macam berkali-kali, tidak dihargai berkali-kali. Semuanya terkadang serba terulang meski tidak sama persisnya, sama-sama terulang menyakitkan akal dan hati. Sekali lagi, apa daya?, inilah goncangan hebat yang membuat segala mimpi hidup menjadi berantakan.

Rencana kocar-kocir, gagasan menjadi mentah, kepercayaan diri menjadi sampah, kegalauan melilit, masalah berangsur datang, dia yang terdekat mulai tak dapat diajak bicara, dia yang jauh justru malah menfitnah. Yang ketiga kalinya, apa daya? Dan apalagi?.

Manusia tidak bisa mengutuk dirinya sendiri, ia hanya berusaha tersenyum pada setiap penampakan wajahnya, hanya merunduk seakan menerima, tanpa memberontak apa-apa. Sekalipun hanya diam, terkadang juga menyiksa batin yang sakitnya berulang-ulang, tiada tara dan tiada hentinya. Itulah hidup yang berantakan!

Komentar