Masalah menguji Komitmen Manusia

" Agar tidak hanya kata dan ungkapan belaka. Tidak mundur sejengkalpun pada setiap kondisi artinya; Komitmen "

Dalam hidup ini, masalah pasti ada, kecewa, pengorbanan, hampir putus asa juga pasti akan kita alami. Hal demikian muncul dalam hidup kita untuk mengetes kemanusiaan kita. Masihkah kita menjadi manusia atau manusiawi saat masalah menimpa, kecewa menerpa, putus asa tiba. Itulah konsekuensi hidup menjadi manusia. Konsekuensi yang tidak menemui batas dan akhir, karena manusia adalah akal berkonsekuensi.

Apakah masalah harus dijadikan penghambat hidup? Apakah masalah bagian dari hidup yang gagal? Saya rasa tidak. Setiap manusia yang mulia maupun yang tidak pasti mendapat masalah, apapun itu, karena masalah adalah uji coba kemanusiaan yang dapat meningkatkan kedudukan atau justru merobohkan kedudukan.

Simplenya " Karena masalah, manusia menjadi lebih baik dan karena masalah pula manusia menjadi lebih buruk ". Peran pendidikan adalah pada cara, bagaimana manusia memproduksi cara menyelesaikan setiap masalah yang ada. Maka orang berpendidikan dapat dilihat dari bagaimana cara ia menyelesaikan masalah, bukan bagaimana ia mendapat hasil. Disitulah pendidikan menampilkan sikap bijaksananya.

Beberapa hari ini, kejadian menantang melambai di mata, menarik otot, memeras otak. Tapi, sekali lagi, apapun masalah itu, itulah manusia dan saya manusia yang penuh konsekuensi.

Saya tidak akan mundur sejengkalpun dari semua masalah yang saya selesaikan dengan cara saya sendiri. Itulah komitmen.

Komentar