Mimbar Gugatan ; Perang Pikir

" Saya menggugat, apabila ada yang berkata ; Kita tidak butuh konsep, tidak butuh teori, tapi kita butuh aksi nyata. "

Pertanyaan I ;

Taukah kita, bahwa kita perlu berpikir sebelum bertindak?. Secara logis, saya meletakkan pikiran lebih dahulu datang sebelum perbuatan (aksi ). Saya akan menjelaskan dengan cukup simple tentang prinsip aktual sebuah gerakan.

Mengapa konsep teoritis itu perlu? atau mengapa kita perlu memperbanyak konsep?. Jawabannya ; Karena apa yang akan kita lakukan bukan suatu kebiasaan.

Makan tidak perlu konsep, karena makan sudah kebiasaan. Lalu, bagaimana dengan perjuangan? Apakah kita biasa berjuang, sehingga kita berpikir bahwa kita tidak perlu konsep? atau mungkin kita berpikir bahwa konsep perjuangan itu sama dengan konsep makan nasi?.

Pertanyaan II ;

Taukah kita, bedanya teori dan praktek? konsep dan aksi ? Bisa tidak kita membedakan keduanya dengan analisa logis dan kritis?. Logis dalam arti masuk akal, dan sesuai kaidah logika serta kritis dalam arti mampu menjawab segala kritik?

Apa teori? hingga kita katakan tidak perlu teori? apa ayo?. Kapan aksi dan teori itu terpisah? Kapan teori dikatakan telah menjadi aksi nyata? . Jika tidak mampu menjawab itu, saya pikir, jika ada yang berkata " Kita tidak perlu teori, tapi perlu aksi nyata " maka kata-kata itu hanya omong kosong belaka.

Misalkan ; Teori dan konsepnya tentang cara memperbaiki diri, lalu aksi apa yang akan kita tunjukkan untuk mengaktualkan teori memperbaiki diri?. Bukankah tidak penting untuk menunjukkan kebaikan kita pada orang lain?. Lalu, apakah konsep memperbaiki diri yang tidak terlihat aksinya masih menjadi kerangka teoritis? atau sudah masuk dalam kategori aksi nyata?. Sepertinya ; Yang tidak perlu teori hanya kebiasaan saja. Seperti argumen saya diatas.

Pertanyaan III ;

Pengetahuan itu secara absolute akan berupa teori dan konsep. Yang dimaksud konsep dan teori adalah apa yang disampaikan, dapat ditulis, dapat diungkapkan, dapat dilihat, dapat didengar. Itulah konsep dan teori dalam ilmu pengetahun. Maka teori dan konsep itu pasti pengetahuan dan pengetahuan pasti meproduksi konsep dan teori. Maka dari itu, jika kita tak butuh konsep dan teori maka sejatinya kita telah tak butuh pengetahuan.

Dengan adanya statement ;

" Kita tak perlu teori dan konsep tapi kita perlu aksi "

menunjukkan betapa kita telah menganggap bahwa semua orang itu pandai konsep dan teori ( pandai pengetahuan ) sehingga kita tidak butuh pengetahuan lagi, tapi kita butuh aksi nyata, padahal tidak semua orang berpengetahuan ( baca, hakikat ilmu pengetahuan ). Dari argummentasi inilah, kemudian saya tergerak untuk menyampaikan gugatan bahwa ungkapan ;

" Tidak butuh konsep dan teori, tapi kita butuh aksi nyata "
adalah ungkapan omong kosong, yang makna dan nilainya tidak dapat dibenarkan, apalagi tidak ada analisa logis dan kritis pada ungkapan itu. " That Powerless statement ". Saya takut, ungkapan diatas hanya ungkapan diluar struktur dan kaidah konsep berpikir. Jangan-jangan itu hanya ungkapan traumatik atau kekecewaan atas para penguasa yang umbar janji tanpa bukti. Ingat, janji pejabat yang diingkari tanpa bukti itu tidak sama dengan Teori dan praktek.

" Apakah ngomong itu gampang? . Saya pikir tidak, ya kalau hanya ngomong sembarangan ya gampang, tapi ngomong yang berkualitas tidak gampang. Semua orang bisa berteori, tapi tidak semua orang mampu menciptakan teori yang berkualitas "

Semoga dapat memberikan pemahaman?
Ada pertanyaan? atau sanggahan?

Komentar

  1. Online Casino in India | Bonus - AmbienHoppie
    With over 2000 slot machines, you can play for fun anywhere in India, with all 온라인 호텔 카지노 the online casino sites offering different games.

    BalasHapus

Posting Komentar