Cipta Sejarah : Monografi Kesarjanaan

Kita telah banyak mencipta Sejarah di STAIN Pamekasan. Bertahun-tahun menggeluti organisasi, menggeluti problematika keaktivisan, menggeluti dunia akademis, menggeluti dunia persahabatan, menggeluti seni komunikasi, menggeluti seni kordinasi, menggeluti seni instruksi, menggeluti seni edukasi, menggeluti tata kelola diri untuk menjadi manusia yang berdedikasi tinggi.

Kita telah menginjakkan kaki untuk masuk lalu keluar disebuah pintu yang sama, Dulu kita masuk dimana kita akan keluar hari ini. Masuk ke kampus dan akan keluar dari kampus. Masuk di Organisasi akan keluar dari organisasi. Begitulah kita menjalani hidup ini. Selalu berubah, berpindah, berjalan menuju satu hal, dari hal satu ke hal yang lainnya hingga kita menemukan sebuah akhir dari hidup ini.

Hidup kita tak ubahnya Jam, terus berputar ( berjalan ) mencari sebuah akhir, berpindah dari satu angka menuju angka lainnya, terus mencari sebuah makna, terus menjelajah dan mencipta sebuah masa baru. Ya, kita bagai jarum jam, kadang kita menjadi Jarum penunjuk detik, kadang menjadi jarum penunjuk menit, kadang menjadi jarum penunjuk Jam. Kadang terburu-buru, santai, lalu terkadang kita tenang namun bermakna.

Kita akan tetap berjalan, tak ada finalitas dari hidup kita kecuali sebuah akhir dan finalitas itu sendiri. Kita belajar dari sekian banyak hal dari setiap perjalanan hidup ini, bahkan secara tidak sadar, musuh kita pun adalah guru terbesar kita dalam menciptakan strategi perlawanan, teman kita adalah guru terbesar kita yang menciptakan pola pikir, atasan kita adalah guru terbesar kita dalam proses pencapaian karir. Tak ada yang sia-sia dalam hidup ini saat kita memahami sebuah kebermaknaan hidup di ladang keilmuan seperti di Kampus Tercinta Kita STAIN Pamekasan.

Bagi engkau yang telah diwisuda, ini bukanlah akhir, bukanlah klimaks, bukanlah ledakan terbayarnya proses belajar selama empat tahun. Kita masih berada pada batu loncatan pertama, masih terdapat banyak batu loncatan yang lain didepan kita. Masih banyak renungan lain yang perlu kita ulangi dan bangkitkan lagi nilai-nilainya. Wisuda bukanlah ujung, tapi sebuah awal baru disebuah ujung yang ada.

Setiap hari, kita menciptakan ratusan bahkan ribuam sejarah pada tiap detik waktu jika kita membuatnya. Empat tahun atau lebih, berada didalam sebuah tempat dan sistem adalah sebuah fragmen sejarah, yang akan mengantarkan kita pada sebuah kemajuan waktu dan perubahan, mungkin itu masa depan ; Masa dimana kita menyuburkan sebuah ketukan semangat dan harapan. Kita akan semakin jauh melaju meninggalkan setiap perbuatan yang dicatat waktu. Kita telah meyudahi masa belajar di Kampus STAIN Pamekasan Kita. Kita telah memiliki sejarah, telah memiliki catatan waktu dan generasi. Kita berada disana pada waktu itu. Namun kini kita akan meninggalkan pintu masuk waktu itu.

Inilah surat cintaku buat STAIN Pamekasan! Kau telah menghadiahkan kami Ilmu. Selamat dan Selamat bagi Wisudawan dan Wisudawati yang pernah aku kenal wajah dan namanya. Aku tak bisa sebutkan satu-satu, kau terlalu banyak, Negeri ini akan berbahagia dengan kedatanganmu, dengan tanggungjawabmu sebagai sarjana muda lulusan STAIN Pamekasan begitupun bagi wisudawan/ti dari Pascasarjana Stain Pamekasan.

Semoga Ilmu menjadi prinsip, dan kita mengajarkan apa yang kita pegang teguh yakni ilmu yang telah menjadi prinsip diri kita sendiri. Mari kita menuju ruang baru, ruang kemasyarakatan, ruang kesederhanaan, ruang praksis, ruang dimana kita kembali yakni ruang kehidupan bermasyarakat.

Kepada semua Guru, Kalau bukan karenamu, maka kami tak akan menjadi kami hari ini. Terimakasih Guru, Wisuda kami adalah amal dan niat tulusmu mengajari kami.

Ruhku telah bersama ruhmu yang dilantik menjadi Sarjana Hari ini!

Ongki Arista. U.A
Mahasiswa Prodi TBI
Semester Sembilan!