Berita Hoax adalah...

Kalian tau apa itu berita bohong?, berita bohong adalah hoax. Mengapa orang bohong tidak disebut hoax? Kok disebut pembohong? Jawabannya karena orang-orang lebih mengenal kata bohong dari kata Hoax.

Saudara-saudaraku, kita tidak perlu berbaris dan berlari bersama mengejar banyak informasi untuk dikatakan up to date. Kita tidak perlu membaca semua issue dan informasi terbaru untuk memperoleh pangkat manusia modern. Mengapa? Karena tidak semua informasi dan opini yang beredar itu dapat dipastikan kebenarannya. Apalagi, informasi atau berita yang hanya beredar di media online, yang tidak pasti sumber kebenarannya, tidak pasti kebenaran isinya.

Sesuatu yang dapat diberitakan dengan mudah, maka mudah sekali untuk tidak dipercaya. Kita bisa membuat situs berbayar dalam hitungan menit, menyusun berita dan opini sendiri dengan nama palsu dalam hitungan detik, lalu disebarkan di media sosial online, tinggal broadcast dan tag saja, informasinya akan meledak dan mengebom saraf-saraf diotak kita, lalu dengan judul postingan yang menarik, kita penasaran untuk buka, setelah dibuka, kita membaca dan sedikit demi sedikit paham dan percaya, lalu kita menyebarkannya kembali pada beranda media sosial lebih luas lagi. Secara terus-menerus begitu, hingga, kita membenarkannya sendiri dengan penuh keyakinan. Tidak usahlah, kita bisa membuat seperti itu kok, kit bisa membuat berita dan membeli laman situs pada perusahan penyedia jasa laman web. Mudah khan?. Hati-hati, hal yang mudah akan mudah menipu.

Pesan dari tulisan ini, para sarjana bahasa Indonesia yang budiman, kita bisa memahami bukan, mana berita yang benar fakta, dan mana berita yang dibuat-buat?. Mana berita yang dapat dipercaya dan mana berita yang membohongi publik, mana opini, artikel, gagasan, berita dan iklan?. Kebohongan publik melalui media sosial informasi ini dalam sekejap dapat membuat jantung copot, dalam sekejap dapat menciptakan konflik sosial, dalam waktu sekejap dapat menciptakan kebohongan besar, opini miring, prasangka miring. Nah, apabila kebohongan publik melalui berita terus kita konsumsi, bayangkan, kita hanya dipermaikan oleh kebohongan-kebohongan belaka. Tanpa data apapun, fakta apapun, kita berani dan dengan lantang menyebarkan informasi. Ini belum pada tata cara analisis isi berita.

Hati-hati, kita dalam krisis kredibilitas yang amat sangat besar. Saya khawatir, apabila informasi yang benar bercampur aduk dengan berita yang salah, kita akan cendrung menyalahkan, atau bisa sebaliknya, tergantung kebutuhan dan kondisi kita. Dan itu cukup membahayakan komunikasi nasional dan opini nasional bangsa kita. Jangan-jangan kita telah menjadi konsumen dari kebohongan publik melalui informasi yang beredar di Media Sosial. Hati-hati,

" Harga Rokok Naik, Tidak usah ikut menaikkam rating tautan berita atau hastag, mari saksikn dulu "