Sepucuk bahasa kembali menerpa kertas putih
yang basah karena hujan es,
tiada arah, darah dan waktu
dalam gerimis yang masih terselubung
pada batu yang kaku,
Isak ku ta’ bergerak dan ta’ bersuara
menangkap nangkap awan kelam
menuju singga sana april
di ujung alif yang terkapar
Aku rindu maka aku mati,
aq hidup maka aku mati,
aku cinta maka aku mati,
bila aku mati
maka cinta rindu dan hidup
akan aku bawa menuju kafanku yang t’ berdosa
07 januari2013-01-17
Komentar
Posting Komentar