RENTA

Padamu Negeri
aku mentikkan air mata luka,
Melihat lelaki tua tanpa daya tergusur bekerja,
Mendengar cerita anak negeri menua tanpa sejahtera,

Disana, lelaki tua itu menjemput kuasa,
Lelah bekerja tanpa hasil dan kuasa,
Sampai kapanpun,
ia tetap saja lelaki tua,
Ia yang tak mengenal hari tua, umur tua,

Kini,
ia tergusur dengan keringat tanpa apa-apa,
Terbelai kerja keras tanpa aksara-aksara kaya,
Ia tetap menjadi lelaki tua,
bekerja disana,
menjauh dari malas kerja,
Ia dijarah tanpa menolak,
Diperas tanpa balas,
Dibodohi, ia ikhlas menerima..

Terlihat, matanya tak lagi muda,
Badannya telah lama renta,
Menunggu usia meninggalkan jasadnya,
Ia tergusur bukan karena malaikat maut sang kuasa,
Ia korban keganasan masa di negeri kaya.

Puisiku,

Komentar